Oleh KARUNIA AGRO PRATHAMA
Dari Pengalaman Budidaya Pribadi, Paguyuban Petani Lele Maju Anugerah Bantul dan dari Sahabat Tani Lele
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pemijahan lele. Kualitas dan suhu air pemijahan yang tidak cocok dengan indukan lele atau musim hujan yang terus-menerus disebagian belahan wilayah di Indonesia menyebabkan banyak pembenih menghentikan sementara kegiatan pemijahan.
Beberapa trik oleh sahabat pembenih di Yogya, Blitar, ponorogo dan Jember sudah berhasil mengatasi situasi ini.
Telur Yang Terserang Jamur
Kolam yang kurang kebersihannya atau kolam yang bersuhu dingin dan lembab menyebabkan jamur cepat tumbuh, merayap dengan cepat dalam hitungan jam dan menyerang telur-telur dan gagallah dan bonor pun terjadi.
Selain itu, berdasar pengalaman pribadi, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kegagalan proses pemijahan lele, yaitu :
● Induk gagal telur
● Indukan betina stress bisa menyebabkan tidak bisa dibuahi.
● Indukan jantan yang bobotnya tidak memiliki ukuran yang sama, jika jantan lebih besar menyebabkan betina takut, betina yang lebih besar jantan menjadi takut, bukan malah terbuahi tapi bisa saling serang.
● Indukan jantan yang sedang badmood karena berbagai faktor.
● Jumlah sperma jantan yang tidak cukup
● Indukan jantan yang stress akibat salah penanganan
● Maintenance indukan yang salah dari awal misalnya jumlah kepadatan di kolam induk
● Pemberian pakan yang minim nutrisi.
Tidak melakukan treatment air
Air saat penetasan diibutukan kadar oksigen terlarut yang tinggi, dibutuhkan alat Agroculture Treatment Machine untuk mengatasi rendahnya DO air dan sekaligus sterilisasi kolam.
HEMAT LAHAN
Bisnis benih lele bisa dilakukan dilahan yang sempit, Tingkat kepadatan bisa tinggi. Lahan bisa dilakukan dipekarangan rumah. Larva lele sebanyak 150.000 ekor mampu hidup dengan baik hanya dengan menggunakan luas kolam 200cm x 100cm x 40-60cm
Penebaran bibit ikan lele pada fase ini sangat rentan terhadap kematian, terutama diakibatkan stress maupun luka saat penangkapan atau pengangkutan. Penebaran bibit ikan lele harus dilakukan dengan sangat hati-hati, berikut cara penebaran bibit ikan lele untuk mengurangi resiko stres dan luka :
● Pemindahan dilakukan pada pagi hari atau sore hari pada saat suhu air belum terlalu tinggi.
● Pengambilan bibit ikan lele menggunakan jaring berukuran rapat serta lembut.
● Bibit ikan lele ditempatkan menggunakan wadah yang sudah diisi air dari kolam penebaran larva.
● Setelah wadah cukup penuh, bibit segera dipindah ke kolam penebaran dengan hati-hati.
● Wadah dimasukkan dalam kolam pendederan sampai air kolam masuk ke dalam wadah. Dengan cara demikian bibit ikan lele akan berenang keluar dari wadah dengan sendirinya.
LELE PENDEDERAN
Kualitas air kolam pendederan perlu dijaga, cara paling efektif adalah penggunaan air mengalir sistem paralon secara kontinyu dengan debit air tidak terlalu besar.
Pada budidaya lele pendederan, kualitas air tidak terlalu cepat menurun. Hal ini dikarenakan ukuran ikan masih sangat kecil, sehingga kotoran yang ditimbulkan belum begitu banyak. Pakan tambahan diberikan dalam jumlah sedikit, berbentuk tepung untuk menopang pertumbuhannya, sehingga tidak menimbulkan endapan sisa pakan yang bisa menurunkan kualitas air.
Bibit ikan lele berukuran 1-3 cm belum dapat makan pelet dalam bentuk butiran.
Pada minggu pertama tidak perlu diberikan pakan tambahan. Bibit ikan lele akan memakan pakan alami yang tersedia di kolam, seperti plankton, kutu air atau cacing sutra.
Untuk itu, diusahakan agar kolam mengandung banyak pakan alami, misalnya dengan pemberian pupuk kandang fermentasi dan jika saya dulu biasa memberikan pupuk organik yang baik.
Pada minggu kedua sampai ketiga perlu diberi pakan tambahan dalam bentuk tepung atau pelet lembut. Pakan diberikan sebanyak tiga kali, yaitu pagi, menjelang sore serta malam hari. Dan biasanya saya campurkan pupuk organik yang sudah saya pakai selama 10 tahun ini kedalam pelet lembut.
Pemberian pakan dilakukan sedikit demi sedikit, sampai tidak ada lagi bibit ikan lele yang mengejar pakan.
Pencegahan penyakit bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan air serta pengaturan pH air. Usahakan agar pH air berkisar 6,5-6,8.
Jika pH air terlalu rendah, bisa ditambahkan kapur pertanian secukupnya. Pengukuran pH air bisa menggunakan kertas lakmus atau pH tester.
Apabila bibit ikan lele menunjukan tanda-tanda terserang penyakit terutama jamur, bisa diberikan garam kasar dan Probiotik juga Antibiotik yang bagus.
Jika saya pakai produk yang sudah terkenal bagus hasilnya.
Setelah berumur 18 hari bibit ikan lele diseleksi untuk menggunakan ayakan bibit ukuran 3-5 cm. Bibit-bibit yang telah mencapai ukuran 3-5 cm dapat dipanen untuk dibesarkan pada Pendederan tahap kedua, atau bahkan dapat langsung dijual. Bibit ikan lele tersebut merupakan bibit berkualitas tinggi karena memiliki keceptatan pertumbuhan yang baik.
Seleksi kedua dilakukan saat bibit ikan lele telah dipelihara selama 21 hari. Kualitas bibit ini sedikit di bawah bibit hasil seleksi pertama. Bibit ikan lele yang tidak lolos seleksi pertama dan kedua merupakan bibit sisa. Bibit ini dapat terus dibesarkan hingga mencapai 3-5 cm. Akan tetapi kualitas bibit ikan lele sisa ini tidak begitu baik.
Pada Pendederan tahap kedua tidak beda jauh dengan pendederan tahap pertama, hanya kepadatan penebaran harus dikurangi menjadi 250-300 ekor/m².
PENEBARAN BIBIT IKAN LELE – BUDIDAYA LELE PEMBESARAN
Pengisian air dilakukan secara bertahap. Saat penebaran pengisian air hanya setinggi 40 cm agar bibit ikan lele tidak terlalu sulit mengambil oksigen. Penebaran bibit pada budidaya lele dalam kolam terpal yaitu bibit ikan lele berukuran 5-7 cm dengan kepadatan 40 ekor/m². Waktu pemeliharaan antara 2-4 bulan, tergantung pada ukuran panen yang dikehendaki.
PEMELIHARAAN IKAN LELE – BUDIDAYA LELE PEMBESARAN
Pada umur tujuh hari ketinggian air ditambah menjadi 50 cm. Ada baiknya disediakan rumpon atau semacam perlindungan untuk ikan lele. Karena lele merupakan ikan yang senang bersembunyi di daerah tertutup.
Pemberian pakan dilakukan sehari tiga kali, yaitu pagi, siang, dan sore hari. Pakan diberikan sedikit demi sedikit sampai tidak ada lagi ikan lele yang mengejar pakan. Jika di lingkungan tersedia pakan alami seperti bekicot, kerang, keong emas, rayap dll, bisa diberikan makanan alami tersebut. Makanan alami selain bisa menghemat pengeluaran juga memiliki kandungan protein tinggi sehingga pertumbuhan ikan lele lebih cepat.
Penggantian air dilakukan seminggu sekali, kurang lebih 10 - 30% dari volume air kolam, agar kolam tidak terlalu kotor serta untuk mengurangi serangan penyakit. Penyakit pada ikan lele mudah menyerang pada air dalam kondisi kotor.
Pada usia satu bulan dilakukan seleksi ikan lele. Biasanya ikan lele mengalami pertumbuhan yang tidak sama, sehingga jika tidak dipisahkan maka ikan lele dengan ukuran kecil akan kalah bersaing dalam berebut makanan. Selain itu, pisahkan jika ada ikan yang terindikasi terserang penyakit agar tidak menular.
Pada usia dua bulan, ikan lele telah siap untuk konsumsi atau jika menghendaki ukuran lebih besar, budidaya lele bisa dilakukan selama 3 - 4 bulan.
Selamat mencoba dan semoga berguna ....
KARUNIA AGRO PRATHAMA - Stockist Resmi PT. NASA
● HP / WA : 0822 2151 6031 / 0857 4730 8117
● Pin BB : DD3E21EF
● Twitter : @karuniaprathama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Fast respons dan kami siap melayani Anda dengan sepenuh hati serta penjelasan yang jelas dan akurat.