Di sini, tambak kami yang luasnya 80m² ini akan Kita tebar 100 ribu benur udang vanname lagi.
Sebelum Kita mulai memasukkan benur udang tadi, tambak ini telah melalui proses pengolahan dan teraphy tambak, yaitu proses pengeringan, pengolahan / pembalikkan tanah dasar tambak (jika tidak pakai mulsa), atau pembersihan dasar tambak (jika pakai mulsa).
Lalu menebarkan pupuk urea / dolomit ke dalam tambak (yang dasarnya tanah).
Jika dasarnya mulsa, langsung kita isi dengan air tambak sampai setinggi mata kaki orang dewasa, lalu tebar 1 Kg TON dan 2 Botol TAPRO secara merata menyeluruh ke dalam tambak dengan cara memutari tambak sambil menyiramkan larutan campuran TON + TAPRO tadi.
Setelah itu biarkan sampai 8 - 10 hari dulu agar pertumbuhan plankton nya bagus dan merata. Ada baiknya jika Kincir tetap kita nyalakan terus atau hanya 5 hari terakhir kita nyalakan.
Setelah 10 hari dan air mulai berwarna hijau muda / coklat muda, lalu kita masukkan air sampai setinggi setengah tinggi kolam. Kembali kita taburkan 0,5 Kg TON dan 1 botol TAPRO ke dalam tebak, bersamaan dengan 2 kg - 4 kg dolomit.
Lalu diamkan selama 3 hari sambil menunggu / mencari benur vanname calon budidaya kita datang.
Ada bagusnya selama proses menunggu itu kincir dalam tambak tetap kita nyalakan terus.
ALASANNYA adalah untuk memberikan suplai oksigen terlarut dalam tambak serta semakin membuat campuran organik itu menyatu dengan air tambak.
Setelah benur datang, Benur yg masih didalam plastik, di masukkan ke dalam kolam beserta plastiknya.
Didiamkan saja dulu kira2 10 menit - 15 menit atau menunggu benur itu bergerak sendiri didalam plastik ATAU plastik benur itu mengembun dengan sendirinya. (Itu jika kondisi benur yang kita terima adalah kondisi benur yang setengah beku / dari luar pulau). Disini kami mencoba benur vanname jenis baramuli yang berasal dari Makassar. Yang paket benur nya dibuat agak beku dan di beri es selama perjalanan dari Makassar ke Jogja ini.
Baru setelah benur mulai bergerak semua, lagi kita masukkan air tambak pelan² kedalam plastik benur tadi.
Namun, Jika kita dapatkan benur yang dari daerah dekat tambak atau daerah dekat kota kita tanpa memakai es sebagai pendingin benur maka proses adaptasi tidak perlu menunggu benur mulai bergerak dulu / mencair dulu meskipun tetap harus melalui proses Aklimatisasi terhadap air tambak.
Kenapa kok bisa begitu atau kenapa harus menunggu benur udang vanname ini di biarkan mengambang atau sampai plastik itu mengembun ?
→ Karena itu adalah proses adaptasi benur udang vanname dengan air tambak yang akan jadi tempat budidaya udang, juga agar benur tidak stress, agar benur menyesuaikan diri dengan pH air dan suhu air tambak tempat budidaya dan mengurangi resiko kematian.
Lalu setelah plastik mengembun dan benur mulai berenang, pelan² masukkan air kolam ke dalam plastik benur tadi dan plastik di biarkan mengapung di dalam kolam.
Ini adalah bagian dari sistem budidaya udang vanname dengan metode tradisional. Dan dengan kincir air tradisional buatan sendiri.
Kembali ke benur udang vanname tadi.
Lalu setelah benur aktif berenang dalam plastik, sekitar 20 menit an, mulai kita tebar benur ke dalam kolam sambil di perhatikan pergerakan benur di dalam air tambak.
Apakah ada yang berenang mengambang diatas tambak atau malah langsung menuju dasar tambak ?!
Setelah selesai menebar semua benur.
Setelah 2 hari sejak penyebaran benur itu, lalu bisa kita mulai memberinya pakan dengan Haveli atau Plasma.
Di sini, di tambak kami ini, kami memakai produk organik NASA untuk pakan juga selain untuk kolam.
Caranya agar benur itu cepat tumbuh besar adalah campurkan 2 tutup Botol VITERNA & 1 tutup Botol HORMONIK kedalam semprotan burung. Air dalam semprotan 400ml di campur VITERNA & HORMONIK tadi, lalu di semprotkan ke Haveli / Plasma / Kochi / Fengli calon pakan benur udang vanname tadi.
Sampai kita tunggu umur benur 2 bulan, kita ganti pakan lagi yang lebih padat sampai usia panen 4 bulan
Itu adalah proses awal bagaimana kita tebar benur udang vanname pada tambak.
Seperti yang kami lakukan sendiri pada tambak udang kami.
Berikut hasil panen udang vanname kami bulan kemarin :
> Tebar 100.000 ekor benur
> Panen 2 Ton lebih dengan size 50 - 60 an
SR = 0,95%
FCR = 1,3
ADG = 0,3 Gram/hari
ABW = 25 Kg
DOC = 100 hari
Total Pakan = 4 Ton
Analisa Biaya pemupukan NASA ke udang Kami
> 3 Kg ton ( 1 Ton 3 kg = Rp. 500.000)
+ ITUPUN TIDAK HABIS Full 3 Kg, Masih ada sisa 1 Kg untuk masa budidaya kedepannya lagi.
> 3 TAPRO ( 3 x 75rb = Rp. 225.000,-)
> 3 VITERNA ( 3 x 50rb = Rp. 150.000,-)
Jumlah total biaya pemupukan organik untuk udang Rp. 875.000,-
Sedang jumlah tebar 100.000 benur , berarti biaya pemupukan organik untuk udang dibutuhkan biaya Rp. 875,- per udang
Jika berhasil panen 2 Ton dan harga per Kilogram udang pada saat kita jual adalah Rp. 63.000,- / Kg.
Berarti hasil panen udang kita menghasilkan Rp. 126.000.000,-
Dengan keuntungan seperti itu dan dikurangi biaya pemupukan dengan Produk Organik NASA yang hanya menghabiskan anggaran Rp. 875.000,- saja Sudah Tentu belum ada apa apanya MENGINGAT Hasil panen udang kita yang besar dan kegunaan pemupukan buat budidaya udang Kita.
Semoga bermanfaat dan semoga lancar terus dalam budidaya udang nya.
Kebetulan selain budidaya udang, kami juga siap menerima dan melayani order produk organik NASA.
Hub. Duta Agro Prima
HP / WA : 082221516031
* Hasil panen berbeda beda tergantung sistem budidaya, cara pemeliharaannya, iklim dan cuaca, daerah juga bibit udangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Fast respons dan kami siap melayani Anda dengan sepenuh hati serta penjelasan yang jelas dan akurat.